Sabtu, 03 Maret 2018

TUGAS MINGGU Ke-4 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS MINGGU Ke-4
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN









Oleh:


                       Nama             : Daffa’ Dzakwan Pambudi    

                       NIM               : 165040200111160

                       Kelas              : A

                       Mata Kuliah  : Survei Tanah Dan Evaluasi Lahan




PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018


1.  meneruskan pengayaan bahan kajian seperti yang dituliskan pada minggu kedua


Pada minggu ke 2 membahas mengenai pra survei, berikut merupakan tahapannya mulai dari persiapan sampai pra-survei.
1.       Tahap persiapan
Tahap persiapan sangat mempengaruhi keberhasilan suatu survei, persiapan berpengaruh 80% terhadap keberhasilan survei. Oleh karena itu beberapa hal mengenai persiapan survei tanah perlu diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Menentukan Tujuan Survei Tanah
Tujuan survei dapat dibagi menjadi dua, yauti tujuan umum dan khusus.  Tujuan umum digunakan sebagai dasar penafisran untuk berbagai penggunaan lahan berbeda, biasanya menghasilkan peta pedologi. Tujuan khusus dilakukan jika tujuan telah diketahui, survei ini biasanya dilakukan pada daerah yang sudah berkembang (berpenduduk padat).
b.       Menganalisa biaya survei tanah
Macam survei dan skala peta yang dihasilkan akan berhubungan dengan intensitas pengamatan lapang dan akan berpengaruh terhadap biaya nantinya. Jika detail survei semakin tinggi maka makin tinggi pula intensitasnya sehingga diperlukan biaya yang semakin tinggi pula.
c.       Merumuskan kerangka acuan (TOR)
Perumusan kerangka acuan ditujukan untuk mencapai kesepakatan tentang beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan survei tanah.
d.       Membuat surat perizinan kerjasama
Hal ini perlu dilakukan agar kedua belah pihak mempunyai landasan dan kekuatan hukum, seandainya salah satu pihak tidak menepati hal yang telah disetujui Bersama.
e.       Mengurus perijinan
Surat ijin dari wilayah yang akan disurvei harus diurus oleh tim penyurvei.
f.        Mengumpulkan data-data sekunder
Data-data mengenai daerah yang akan disurvei perlu di peroleh, data-data tersebut meliputi:
-          Keadaan iklim dan hidrologi
-          Keadaan geologi dan bahan induk
-          Keadaan topografi
-          Keadaan vegetasi dan penggunaan lahan
-          Keadaan tanah
-          Keadaan social dan ekonomi
g.       Melakukan pengadaan foto udara
Foto udara dan citra satelit akan berpengaruh terhadap metode yang akan digunakan nantinya pada survei. Idealnya foto udara 2X lebih besar dibandingkan dengan peta yang akan dihasilkan. Kelebihan dari foto udara yaitu dapat ditampilkan secara 3D. Citra satelit  digunakan apabila tidak adanya foto udara, namun memiliki kekurangan yaitu terdapat beberapa citra satelit yang tidak dapat menampilkan gambar 3D.
h.       Menyiapkan peta dasar
Foto dasar yang perlu diadakan pada saat survei tanah diantaranya:
-          Peta rupa bumi
-          Peta geologi
-          Peta tanah
-          Peta penggunaan lahan
i.         Melakukan interpretasi foto udara
Interpretasi foto udara perlu dilakukan untuk menghasilkan peta interpretasi foto udara, baik berupa peta wujud lahan, peta liputan lahan, dan lain-lain. Selanjutnya interpretasi tersebut dapat digunakan sebagai peta rencana pengamatan dan digunakan sebagai peta lapangan.
j.         Menyiapkan peta lapang
Peta lapang merupakan peta rencana pengamatan yang dibuat pada peta wujud lahan yang perlu memperhatikan sebaran dan proporsi daerah kunci.
k.       Menyusun jadwal pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan harus diperhatikan dengan matang, karena nantinya dapat menimbulka beberapa efek atau konsekuensi yang dapat menghambat survei.
l.         Menyiapkan alat dan bahan survei
Segala peralatan dan bahan yang akan digunakan pada saat survei harus dipersiapkan selengkap mungkin dan disesuaikan dengan jumlah regu yang terlibat.
2.       Tahap survei lapang
A.      Pra-survei
Pra survei dilakukan sebelum survei utama dilakukan, hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan survei utama dapat berjalan lancer dan efisien. Beberpa hal yang dilakukan pada pre survei yaitu:
-        Mengurus izin daerah survei
-   Melakukan overview ke seluruh daerah surveidengan melakukan pengecekan    interpretasi foto udara dan batas-batas yang ada pada peta lahan dan peta rancana.
-        Menyiapkan basecamp, tenaga kerja, serta akomodasi lainya
-        Memantapkan perencanaan survei utama.
 
2. Kerjakan bahan diskusi pada slide no 4 di bahan kuliah minggu 3
 1. Mengapa perlu ditentukan luasan SPT terkecil 0.4 cm2?
Penenetun luasan SPT terkecil 0.4 cm2 digunakan untuk membatasi area pengamatan. Jika luasan SPT semakin kecil maka tingkat pengamatan juga akan semakin rumit. Dengan meningkatnya tingkat kerumitan dan ketelitian maka kekeliruan dari hasil pengamatan akan meningkat.

2. Apakah dibenarkan kita membesarkan peta analog (misalnya peta tanah cetak) dgn scanner/foto copy  skala 1 : 250.000 menjadi 1 : 50.000? JELASKAN
membesarkan skala dari 1:250.000 menjadi 1:50.000 diperbolehkan. Namun, pembesaran tersebut hanya akan membesarkan gambar bukan untuk memperjelas informasi yang ada. Peta berskala 1:50.00 akan dapat menampilkan inormasi lebih rinci dibandingkan peta berskala 1:250.000. oleh karena itu jika dilakukan pembesaran menggunakan scanner atau foo copy hanya akan membesarkan gambar, bukan untuk menambah informasi yang ada.


3.Skala peta 
  1. Berapa luas di lapangan untuk suatu SPT berukuran 0.8 cm2 pd peta berbagai skala seperti pada butir-butir di bawah?
  2. Berapa intensitas pengamatan untuk peta berbagai skala seperti pada butir-butir di bawah?
    • Eksplorasi (1: 1000.000)
    • Tinjau (1:250.000)
    • Semi detil (1:50.000)
    • Detil (1:25.000)
    • Sangat Detil (1:5 000)
1 km2 = 1.000.000 m2 = 100 Ha
  • Eksplorasi (1:1.000.000)
L.sebenarnya      = 0.8 cm2 x (1.000.000)2
                           = 0.8 x 1012 cm
  = 0.8 x 102 km2
                           = 0.8 x 104 ha
  • Tinjau (1:250.000)
L.sebenarnya      = 0.8 cm2 x (250.000)2
                           = 0.8 cm2 x 625 x 108
                           = 500 x 108 cm2 = 5 km2
                           = 500 ha
  • Semi detil (1:50.000)
L.sebenarnya      = 0.8 cmx (50.000)2
                           = 0.8 x 25 x 108
                           = 20 x 108 cm2
                           = 0.2 km2
                           = 20 ha
  • Detil (1:25.000)
L.sebenarnya      = 0.8 cmx (25.000)2
                           = 0.8 x 625 x 106
                           = 500 x 106 cm2
                           = 0.05 km2
                           = 5 ha
  • Sangat Detil (1:5000)
L.sebenarnya      = 0.8 cmx (5000)2
                           = 0.8 x 25 x 106
                           = 20 x 106 cm2 = 0.002 km2
                           = 0.2 ha
Berikut adalah tabel  berbagai macam peta tanah berdasarkan skala dengan kerapatan pengamatannya menurut Rayes (2007).
Macam Peta
Skala
Luas tiap 1 cm2 pada peta
Kerapatan pengamatan rata-rata
Kisaran
Umumya
Eksplorasi
1:1.000.000 s/d  :500.000
17:40.0
100 km2 atau kurang
Dihimpun dari data dan peta
yang ada (studi pustaka)
Tinjau
1:500.000 s/d 1:200.000
1:250.000 1:100.000
625 Ha

100 Ha
1 tiap 12.5 km2

1 tiap 2 km2
Semi detil
1:100.000 s/d 1:25.000
01:50.0
25 Ha
1 tiap 50 Ha
Detil
1:25.000 s/d 1:10.000
01:25.0

01:20.0

01:10.0
6.25 Ha

5 Ha

1 Ha
1 tiap 12.5 Ha

1 tiap 8 Ha

1 tiap 2 Ha
Sangat detil
> 1:10.000
01:05.0
0.25 Ha
2 tiap 1 Ha
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS MINGGU Ke-4 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

TUGAS MINGGU Ke-4 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN Oleh:                        Nama              : D...